Akhirnya setelah berjam-jam selesai juga tugas anotasi jurnal ini. Saya harap tulang leher saya yang sakit, jari-jari saya yang pegal, dan perut saya yang belum terisi selama tiga jam lebih ini terbayarkan :D semoga bermanfaat sebagai referensi buat yang ngerjain juga... semangat!
Jangan lupa komentarnya ya!
Nama: Tiffany Wongso
NIM: 705140174
NIM: 705140174
Integrated Non-directive Supportive Therapy Guna Mengatasi Halusinasi dan Delusi (Studi kasus pada: Individu yang Mengalami Substance Abuse with Psychotic Disorder)
UPAYA PENYELAMATAN GENERASI MUDA MELALUI PENYULUHAN PENGETAHUAN BAHAYA DAN CARA PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Oleh: Vitry Melinda Q.P (707052018)
Subyek
:
70 orang siswa SMP dan SMA di Kabupaten Kulon Progo
Metode penelitian : metode kegiatan adalah ceramah, diskusi, tanya jawab tentang permasalahan yang berkaitan dengan bahaya narkoba bagi kesehatan dan masa depan remaja, penayangan dua judul film tentang bahaya narkoba, dan kisah nyata korban narkoba selama 6 jam pada 1 hari
Anotasi Jurnal
I.
Konstruksi Teori
Judul jurnal:
Integrated Non-directive Supportive Therapy Guna Mengatasi Halusinasi dan Delusi (Studi kasus pada: Individu yang Mengalami Substance Abuse with Psychotic Disorder)
Konstruk/istilah
psikologi:
a. Non-directive Supportive Therapy (terapi suportif non-direktif)
Non-directive Supportive Therapy atau (NDST) didefinisikan sebagai perawatan psikologis dimana terapis tidak menggunakan strategi-strategi terapi kecuali mendengarkan secara aktif dan menawarkan dukungan, berfokus pada masalah dan kekhawatiran partisipan oleh Arean et al,, (2010).
b. Halusinasi
Menurut Kamus
Kesehatan, halusinasi merupakan persepsi yang kuat atas suatu peristiwas
atau objek yang sebenarnya tidak ada dan dapat terjadi pada penglihatan,
pendengaran, perasa, penciuman, atau perabaan.
Yang membedakan halusinasi dengan delusi
adalah bahwa delusi ialah kesalahpahaman
atas hal-hal yang secara objektif hadir.
c. Delusi
Kamus
Kesehatan menulis delusi sebagai kesalahpahaman tentang apa yang
dilihat, didengar, atau dipikir seseorang. Orang yang berdelusi sangat memegang
keyakinan yang tidak rasional dan tidak realistis dan sangat sulit berubah
bahkan ketika diberikan bukti yang bertentangan dengan delusinya. Delusi
dianggap orang awam sebagai “paranoid”. Beberapa tema umum delusi: persekusi,
referensial, ide keagamaan, dan ide kemegahan.
d. Substance Abuse (penyalahgunaan zat)
Menurut Nurhayati (2013), fitur penting dari penyalahgunaan zat adalah pola maladaptif dari penggunaan zat yang dimanifestasikan oleh konsekuensi yang merugikan secara berulang dan signifikan terkait dengan penggunaan berulang substansi zat. Penyalahgunaan zat secara patologis dikelompokkan dalam dua kategori yaitu penyalahgunaan zat dan ketergantungan zat.
e. Psychotic Disorder (gangguan psikotik / psikosis)
‘Menurut Gunarsa (1998), psikotik atau psikosis ialah gangguan jiwa yang meliputi keseluruhan kepribadian, sehingga penderita tidak bisa menyesuaikan diri dalam norma-norma hidup yang wajar dan berlaku umum. Maramis (2000) menyatakan bahwa psikotik adalah suatu gangguan jiwa dengan kehilangan rasa kenyataan (sense of reality). Kelainan seperti ini dapat diketahui berdasarkan gangguan-gangguan pada perasaan, pikiran, kemauan, motorik, dst. sedemikian berat sehingga perilaku penderita tidak sesuai lagi dengan kenyataan. Perilaku penderita psikotik tidak dapat dimengerti oleh orang normal, sehingga orang awam menyebut penderita sebagai orang gila (Aini, 2014).’
Dalam penelitian ini psikosis disebabkan oleh substance abuse maka gangguan jiwa yang
dimaksud adalah psikotik organik pada golongan drug psychose yang terjadi akibat obat-obat terlarang (mariyuana,
LSD, kokain, sabu-sabu). Psikotik organik adalah psikosis yang disebabkan
factor-faktor fisik (organik) yaitu fungsi jaringan otak sehingga penderita
menjadi inkompeten sosial, tidak
bertanggung jawab, dan tidak dapat beradaptasi.
II.
Konfirmasi
Hipotesis:
adanya pengaruh integrated non-directive
supportive therapy guna mengatasi halusinasi dan delusi pada individu yang
mengalami substance abuse with psychotic disorder
Jurnal
yang dianotasikan menggunakan metode penelitian kualitatif, maka penelitian ini
termasuk konfirmasi kualitatif.
1. Decision
theory: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh integrated non-directive supportive therapy guna
mengatasi halusinasi dan delusi pada individu yang mengalami substance abuse with psychotic disorder.
Hubungan antara hipotesis dengan fakta mempunyai manfaat nyata yang dapat dilihat
dari hasil angket (perubahan tingkah laku) dan peningkatan skor tes (penambahan
wawasan peserta).
a)
Peningkatan hasil pre-test (sebelum kegiatan penyuluhan) dan post-test (sesudah kegiatan penyuluhan) tentang bahaya narkoba bagi
siswa SMP dan SMA. Skor pre-test ialah 4,13 sedangkan skor post-test 4,93.
b)
Dari angket diketahui:
i. 100%
peserta memandang kegiatan penyuluhan ini sangat bermanfaat dalam memperoleh
pengetahuan tentang narkoba
ii. 41,1%
peserta menyatakan akan lebih bersikap hati-hati terhadap bahaya narkoba dan
mengetahui cara pencegahan
iii. 28,6%
peserta menyatakan kegiatan penyuluhan menambah wawasan
iv. 23,2%
peserta menyatakan lebih mengetahui bahaya narkoba dan miras
v. 17,9%
peserta menyatakan lebih mengetahui jenis-jenis narkoba
2. Estimation
theory: Hasil penelitian menunjukkan, dilihat dari jumlah
angket yang diberikan (70) dan dikembalikan (56), peluang adanya pengaruh integrated
non-directive supportive therapy guna mengatasi halusinasi dan delusi pada
individu yang mengalami substance abuse
with psychotic disorder adalah 0,8. Sedangkan peluang tidak adanya pengaruh
integrated non-directive supportive
therapy guna mengatasi halusinasi dan delusi pada individu yang mengalami substance abuse with psychotic disorder adalah
0,2. Karena probabilitas yang lebih tinggi adalah peluang kebenaran hipotesis,
dapat dikatakan hasil penelitian sesuai dengan hipotesis.
a)
70 (semua) peserta diberi angket setelah
kegiatan, hanya 56 peserta mengembalikan angket, 14 sisanya tidak mengumpulkan
angket
3. Reliability
theory: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh integrated non-directive supportive therapy guna
mengatasi halusinasi dan delusi pada individu yang mengalami substance abuse with psychotic disorder.
Kebenaeran hasil penilitian diperkuat oleh Hasil penelitian-penelitian
sebelumnya yang meneliti tentang konstruk tersebut juga menunjukkan hasil yang
sama. Terjadi stabilitas fakta.
a) telah
banyak dilakukan kegiatan penyuluhan untuk memberikan bekal tentang bahaya
narkoba bagi kesehatan dan masa depan siswa SMP dan SMA untuk mengantisipasi
meluasnya penyalahgunaan dan peredaran narkoba
b) kegiatan
penyuluhan dilakukan di Kabupaten Kulon Progo yang merupakan wilayah pinggiran
bertujuan untuk memberikan bekal tentang bahaya narkoba bagi kesehatan dan masa
depan siswa SMP dan SMA di sana dan memberikan pemahaman pentingnya kesadaran
mereka dalam melakukan pencegahan diri terhadap pengaruh narkoba yang dapat
datang dari lingkungan sekitar
III.
Inferensi
Penelitian
menggunakan metode kualitatif, penelitian berangkat dari teori (dari hal umum)
ke fenomena-fenoma atau fakta yang terjadi (ke khusus). Metode penarikan
kesimpulan yang digunakan penelitian ini adalah metode deduktif tidak langsung.
Karena inferensi dilakukan dengan menggunakan dua premis dan konklusi yang
diambil tidak lebih umum dari premis-premisnya seperti berikut:
· Antesendens
1: antusiasme peserta dalam mengikuti penyuluhan dan
mengajukan pertanyaan tentang banyak hal dalam forum diskusi (tanya jawab).
· Antesendens
2: Perbedaan skor yang diperoleh dari hasil pre-test (4,13) terhadap post-test (4,94).
· Konsekuens:
Kegiatan “Upaya Penyelamatan Generasi
Muda Melalui Penyuluhan Pengetahuan Bahaya dan Cara Penanggulangan
Penyalahgunaan Narkoba” sangat menarik dan tepat sasaran.
Daftar Pustaka
Aini, S.Q..2014. Faktor Penyebab Gangguan Jiwa pada Penderita (Psikotik) yang Dipasung di Kabupaten Pati. Diakses dari http://litbang.patikab.go.id/index.php/jurnal/247-faktor -faktor-yang-berhubungan -dengan-persalinan-sectio-caesarea-di-kabupaten-pati-studi-pada-rsud-raa-soewondo-dan-rumah-sakit-islam-pati/192-faktor-penyebab-gangguan-jiwa-pada-penderita-psikotik-yang-dipasung-di-kabupaten-pati pada 21 September 2014 pukul 6:08pm
Arean, P. A. et al .2010. Problem-Solving Therapy and Supportive Therapy in Older Adults With Major Depression and Executive Dysfunction. Diakses dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2998516/ pada 21 September 2014 pukul 6:44pm
Nurhayati, R. 2013. Apakah Itu Substance Abuse atau Penyalahgunaan Zat?. Diakses dari http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2013/01/18/apakah-itu-substance-abuse-atau-penyalahgunaan-zat--525662.html pada
21 September 2014 pukul 6:30pm
n.a. Delusi. Diakses dari http://kamuskesehatan.com/arti/delusi/ pada
21 September 2014 pukul 6:12pm
__. Halusinasi. Diakses dari http://kamuskesehatan.com/arti/halusinasi/ pada
21 September 2014 pukul
6:10pm
Maaf ya formatnya ancur... habis kerjanya di word terus di copy paste ke blog. Komen ya! :D
akhirnya ada referensi juga :') thx ya tiffany.. meskipun aku tetep bingung mau nulis apa di tugas jurnal punya aku. tapi mantap kok. enak ya yg uda selesain tugas jurnal *menangis* wkwkwkwk
BalasHapusmakasih banyak, bener2 gk ada gambaran awalnya,tapi akhirnya ketemu contohnya disini, bener2 membantu, thank
BalasHapus