Pertemuan 6B
23 September 2014
FILSAFAT MANUSIA:
Pengertian, Hakikat, Metode dan Tujuan
Pengertian, Hakikat, Metode dan Tujuan
Prolog – Apa itu
filsafat? Perenungan kefilsafatan?
- Filsafat : philein (mencintai; sophia (kebijaksanaan)
- Filsafat sebagai perenungan dicirikan oleh:
- Mengkaji segala hal secara kritis
- Menggunakan metode dialektis
- Berusaha mencapai realitas terdalam (arkhe)
- Bertujuan menangkap tujuan ideal realitas
- Mengetahui bagaimana harus hidup sebagai manus
- Maka Filsafat….
“ Philosophy is
for those who are willing to be disturbed with a creative
disturbance……Philosophy is for those who still have the capacity to WONDER….”
(Philosophy an introduction to the
Art of Wondering by James L. Christian, prelude. )
Pembagian Filsafat
Filsafat Manusia
- mengupas apa arti manusia/menyoroti hakikat atau esensi manusia
- Memikirkan tentang asal-usul kehidupan manusia (origin of human life), hakikat hidup manusia (the nature of human life), dan realitas eksistensi manusia
- Hasrat untuk tahu siapa dan apakah manusia.
» Maka, filsafat manusia menanyakan pertanyaan
krusial tentang dirinya sendiri dan secara bertahap memberi jawaban bagi diri
sendiri.
Istilah-istilah dalam
Filsafat Manusia
- Dulu:
- Psikologi filosofis
- Psikologi rasional
- Sekarang:
- Filsafat manusia
- Antropologi filofis
» Sebagai lawan dari
“psikologi empiris”, “psikologi eksperimental” atau “psikologi ilmiah”
Apa Perlunya
Mempelajari Filsafat Manusia?
Manusia: makhluk yang mampu dan wajib (sampai tingkat
tertentu) menyelidiki arti yang dalam dari “yang ada” dan bertanggung jawab
terhadap dirinya sendiri.
§ Boleh
saja tidak harus tahu segala hal, tapi sekurang-kurangnya harus mengenal dan
mengerti diri sendiri secara mendalam agar dapat mengatur diri dalam
hidup ini.
Sulitkah Berfilsafat tentang
Manusia? – Sulit
- Ya, karena seolah tak berguna / tak mungkin
- Zaman sekarang banyak ilmu yang mengkaji manusia yang memperkaya dan memperdalam pengetahuan tentang manusia.
- Filsafat manusia diperlukan karena ilmu-ilmu tersebut belum cukup!
- Para filsuf saling bertentangan, mungkin juga salah.
- Karenanya, ingat tujuan filsafat di atas tadi
Jadi, Masih perlu dan Masih Mungkinkah Berfilsafat Manusia? – Masih
- Pandangan yang bertentangan antar filsuf dapat diatasi dan diperdamaikan
- “kesalahan” para filsuf dapat dikoreksi lagi
- Sayang bila tidak mendalami ajaran filosofis yang begitu mendalam dari para filsuf seperti:
- Plato ,
- Aristoteles,
- Merleau-Ponty,
- Paul Ricoeur,
- Martin Heidegger,
- Soren Kierkegaard,
- Emmanuel Levinas,
- Gabriel Marcel,
- Jacques Lacan,
- Jacques Derrida, dll
Karena
konsepsi mereka begitu mendalam dan holistik
Jadi, Relevankah Filsafat Manusia? – Ya
- manusia itu dinamis, misteri dan paradoksal
- Alasan:
1. Dengan
bertanya manusia mewujudkan hakikat kemanusiaannya
2. Dengan
mendalami manusia, manusia mengenal dirinya lebih baik
3. Sebagai
konsekuensi alasan di atas, filsafat manusia mengantar manusia semakin
bertanggung jawab terhadap dirinya dan sesama.
METODE FILSAFAT
MANUSIA
- sama dengan filsafat pada umumnya, yaitu: refleksi, analisa transendental dan sintesa
- Juga: ekstensif, intensif dan kritis
- Objek Filsafat Manusia
- Objek material : manusia
Objek formal : esensi manusia, strukturnya yang fundamental
- Struktur fundamental: struktur metafisik (intisari, struktur dasar, bentuk terpenting manusia, dinamisme primordial manusia) yang diketahui melalui daya pikir, bukan penginderaan.
Pertanyaan yang
Hendak Dijawab Filsafat Manusia
- Apakah manusia itu?
- Siapakah manusia itu?
- Apakah makna eksistensi manusia?
- Apakah artinya manusia dan bagaimana masa depan manusia?
- Kata Max Scheler dan Heidegger
“Tak ada zaman, seperti zaman
sekarang di mana manusia menjadi pertanyaan bagi dirinya sendiri atau menjadi
problematik bagi dirinya. Tak ada pula masa di mana di tengah kemajuan yang
pesat mengenai manusia, manusialah paling kurang tahu tentang dirinya dan
tentang identitasnya.” – Max Scheler dan Heidegger
“filsafat mempunyai perhatian
terhadap manusia dalam totalitasnya, bukan dalam aspek ini atau itu. setiap
ilmu terspesialisasi (antropologi, linguistik, fisiologi, kedokteran,
psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik), betapapun kerasnya usaha mereka,
mereka tetap membatasi totalitas dari individu dengan memandangnya dari segi
salah satu fungsi, atau dari dorongan tertentu. Pengetahuan kita tentang
manusia terpecah-pecah: kerapkali kita menggantikan keseluruhan dengan salah
satu bagian. Kita berusaha menghindari kesalahan itu.” – A. Heschel tentang filsafat manusia
dalam “Who is man?” Stanford University Press, 1965
Dari Mana Datangnya Pertanyaan
Mengenai Manusia?
·
Kekaguman
·
Ketakjuban
·
Frustrasi
·
Delusi
·
Pengalaman negatif
Co. “aku
menjadi masalah besar bagi diriku” kata Augustinus yang sedih karena kematian
temannya
“karena
kita adalah manusia yang akan mati…kita tidak akan puas dengan perubahan
formasi sosial melulu, tetapi kita ingin mengetahui persoalan pribadi” (Adam
Schaft)
»Refleksi filosofis tentang manusia dapat tumbuh dari
pengalaman akan kehampaan, alienasi, rutinitas, dan absurditas sebagaimana digambarkan oleh Albert Camus
Apa saja yang dibahas
dalam filsafat manusia?
- Mencari kekhasan manusia
- Manusia sebagai “ada-di-dunia”
- Evolusi
- Antarsubyektivitas (sosialitas manusia)
- Manusia sebagai eksistensi bertubuh
- Transendensi
- Manusia sebagai roh
- Pengetahuan manusia
- Kebebasan
- Kesejarahan/historisitas
- kebudayaan, sains dan teknologi
- Dimensi antropologis dari pekerjaan
- Manusia sebagai pribadi/persona
- Kematian dan harapan
Sumber: ppt KBK Filsafat Fakultas Psikologi Untar, Semester
I, 23 September 2014 oleh Tim Dosen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar