Our Blog

(10B) Eksisistensialisme Menurut Sartre



EKSISTENSIALISME JEAN PAUL SARTRE 

Beberapa Ciri Eksistensialisme
       Motif pokok adalah eksistensi, cara manusia berada. Hanya manusia bereksistensi.
       Bereksistensi harus diartikan secara dinamis. Bereksistensi berarti menciptakan diri secara aktif, berbuat, menjadi, merencanakan.
       Manusia dipandang terbuka, belum selesai. Manusia terikat pada dunia sekitarnya, khususnya pada sesamanya.
       Memberi penekanan pada pengalaman konkrit.

Jean Paul Sartre
       Lahir di Paris 1905
       1929 menjadi guru
       1931-36 dosen filsafat di Le Havre
       1941 menjadi tawanan perang
       1942-44 dosen Loycee Pasteur
       Banyak menulis karya filsafat dan sastra.
       Dipengaruhi oleh Husserl dan Heidegger.

Pemikiran Filsafat Sartre
  Sulit menjabarkan pemikiran filsafat Sartre secara singkat.
  Bagi Sartre, manusia mengada dengann kesadaran sebagai dirinya sendiri. Keberadaan manusia berbeda dengan keberadaan benda lain yang tidak punya kesadaran.
Untuk manusia eksistensi adalah keterbukaan, beda dengan benda lain yang keberadaannya sekaligus berarti esensinya.  Bagi manusia eksistensi mendahului esensi.
  Asas pertama untuk memahami manusia harus mendekatinya sebagai subjektivitas. Apapun makna yang diberikan pada eksistensinya, manusia sendirilah yang bertanggung jawab.
  Tanggung jawab yang menjadi beban kita jauh lebih besar dari sekedar tanggungjawab terhadap diri kita sendiri.
     Dibedakan ‘berada dalam diri’ dan ‘berada untuk diri’
     Berada dalam diri = berada an sich, berada dalam dirinya, berada itu sendiri.
       Mis. meja itu meja, bukan kursi, bukan tempat tidur. Semua yang berada dalam diri ini tidak aktif. Mentaati prinsip it is what it is. Maka bagi Sartre  segala yang berada dalam diri: memuakkan.
  Sementara berada untuk diri=berada yang dengann sadar akan dirinya, yaitu cara berada manusia. Manusia punya hubungan dengan keberadaannya. Bertanggungjawab atas fakta bahwa ia ada. Mis. Manusia bertanggungjawab bahwa ia pegawai, dosen. Benda tidak sadar bahwa dirinya ada, tapi manusia sadar bahwa dia berada. pada manusia ada kesadaran.
       Biasanya kesadaran kita bukan kesadaran akan diri, melainkan kesadaran diri.
    Baru kalau kita secara refleksif menginsyafi cara kita mengarahkan diri pada objek, kesadaran kita diberi bentuk kesadaran akan diri.
   Tuhan tidak bisa dimintai tanggungjawab . Tuhan tidak terlibat dalam putusan yang diambil oleh manusia. Manusia adalah kebebasan, dan hanya sebagai makhluk yang bebas dia bertanggungjawab.
    Tanpa kebebasan eksistensi manusia menjadi absurd. Bila kebebasannya ditiadakan, maka manusia hanya sekedar esensi belaka.

Apakah yang Mengurangi Kebebasan Manusia?
Beberapa kenyataan (kefaktaan) yang mengurangi penghanyatan kebebasan:
1)      Tempat kita berada: situasi yang memberi struktur pada kita, tapi juga kita beri struktur.
2)     Masa lalu: tidak mungkin meniadakannya karena masa lampau menjadikan kita   
        sebagaimana kita sekarang ini.
3)      Lingkungan sekitar (Umwelt):
4)      Kenyataan adanya sesama manusia dengan eksistensinya sendiri.
5)      Maut: tidak bisa ditunggu saat tibanya, walaupun pasti akan tiba.
Walaupun kefaktaan ini melekat dalam eksistensi manusia, tapi kebebasan eksistensial tidak bisa dikurangi/ditiadakan.

Ketubuhan Manusia
    Dalam eksistensi manusia, kehadiran selalu menjelama sebagai wujud yang bertubuh. Tubuh mengukuhkan kehadiran manusia.
   Tubuh sebagai pusat orientasi tidak bisa dipandang sebagai alat sematamata, tapi mengukuhkan kehadiran kita sebagai eksistensi.

Komunikasi dan Cinta
    Komunikasi: suatu hal yang apriori tak mungkin tanpa adanya sengketa, karena setiap kali orang menemui orang lain pada akhirnya akan terjadi saling objektifikasi, yang seorang seolah-olah membekukan orang lain.  Terjadi saling pembekuan sehingga masing-masing jadi objek.
    Cinta: bentuk hubungan keinginan saling memiliki (objek cinta). Akhirnya cinta bersifat sengketa karena objektifikasi yang tak terhindarkan.

Sumber: ppt KBK Filsafat pertemuan ke-10 oleh Bapak Raja Oloan Tumanggor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulisan-tulisanku Designed by Templateism | MyBloggerLab Copyright © 2014

Diberdayakan oleh Blogger.